• Posted by : admin Linggo, Mayo 14, 2017


    Bersatu NKRI - Ketika melihat senyum Ahok di balik jeruji besi, muncul pertanyaan di kepala saya, “Mengapa Ahok selalu terlihat tegar dan ceria?” Mungkin karena beliau sudah tahu bahwa perjuangan bangsa Indonesia akan jauh lebih dahsyat lagi. Bangsa ini sudah mulai marah dan akan bangkit melawan dengan memperjuangkan Nemo-Nemo lainnya.

    Salah satu Nemo itu ada di Sulawesi Selatan, yaitu bupati Bantaeng yang akan diusung menjadi gubernur Sulawesi Selatan. Pokoknya, hebat betul ini orang. 11 12 dengan Ahoklaaahh. Berhenti dulu bakar-bakar lilin, karena toh Ahok senyum-senyum saja di penjara. Bakar dulu semangatmu untuk mempromosikan orang-orang baik & maju di negeri ini. Karena gugur 1 tumbuh 1000.

    1. Berkepribadian baik, sederhana, visioner dan toleran

    Kepemimpinan pastinya membutuhkan integritas yang tinggi dan menjadi teladan bagi masyarakat. Bupati yang menjunjung tinggi filosofi Jepang yaitu pantang berbohong, disiplin, sesuai kata dan perbuatan ini termasuk salah satu kepala daerah dengan elektabilitas tinggi sebesar 84% di periode ke 2. Karena selain berprestasi dan memiliki etos kerja yang tinggi, beliau juga dikenal sebagai sosok pribadi yang sederhana dan dekat dengan rakyat. Tak sungkan terjun ke lapangan untuk membereskan masalah yang ada.

    Selain itu beliau juga bukan sekedar pemimpin yang baik saja tapi cerdas & visioner. Semua programnya diusahakan untuk berkelanjutan, maju, efektif dengan berbasis teknologi canggih.

    Ayah tiga putra ini menyelesaikan S-2 dan S-3 di Universitas Kyushu, Jepang. Di Negeri Matahari Terbit itu, selain dikenal sebagai mahasiswa berotak cemerlang, ia pun menjadi presiden asosiasi mahasiswa asing dari 52 negara. Networking-nya terbangun dengan baik sehingga ia dipercaya menjadi CEO di beberapa perusahaan Jepang. Di Indonesia, ia menjadi Presiden Direktur PT Maruki Internasional Indonesia.  Bahkan beliau pernah tinggal selama 8 tahu di Jepang. Ini membuktikan bahwa keberhasilan beliau tidak terlepas dari sikap terbuka dan tolerannya pada banyak kalangan.

    2. Berpendidikan tinggi

    Jika sekarang kita krisis kepercayaan terhadap kaum berpendidikan tinggi di Indonesia yang kebanyakan keblinger, sudah tiba saatnya kita memiliki harapan akan sosok yang berintelektual namun rendah hati yang dapat dibanggakan. Prof. DR. Ir. H. M. Nurdin Abdullah, M.Agr, saat ini menjadi satu-satunya bupati yang bergelar professor di Indonesia. Paling tidak ini akan menjadi icon bagi penerus bangsa bahwa pendidikan dan semangat belajar itu sangat penting adanya untuk mendukung kemajuan bangsa.

    3. Networking yang luas baik nasional dan internasional

    Sebagai orang yang berkepribadian baik dan berpendidikan, Nurdin memiliki networking yang luas baik di kalangan cendekiawan, profesional, pengusaha dan seterusnya, bukan hanya skala nasional tapi juga internasional. Networking ini dibangun beliau saat masih kuliah di Jepang. Selain itu ditopang dengan banyak relasi bisnisnya saat menjabat direktur di PT Maruki Internasional, President Director of Global Seafood Japan, dan Director of Kyushu Medical Co. Ltd. Sehingga berbagai bantuan masuk ke Bantaeng tanpa mengganggu keuangan daerah sekalipun.

    4. Berprestasi dan kerja yang nyata

    Sederet penghargaan yang didapatkan karena prestasinya



    Bupati Bantaeng yang berhasil mengatasi banjir dan menghidupkan kota Bantaeng ini lebih tersohor dalam skala nasional dan juga internasional daripada gubernur Sul-Sel dan Wali Kota Makassar.Selama 6 tahun pemerintahannya Bantaeng medapatkan 50 penghargaan tingkat nasional. Prestasinya cukup banyak. Dan sudah sering masuk TV nasional. Beliau juga peraih penghargaan iNews Maker Awards 2015. Pencapaian yang diperoleh Kabupaten Bantaeng itu bahkan sempat terdengar ke negeri Paman Sam. Konsul Jenderal Amerika Serikat Joaquin Monserrate‎ terbang ke Bantaeng pada akhir 2014 untuk melihat langsung pertumbuhan ekonomi dan layanan kesehatan ala Nurdin

    Berikut beberapa program jenius beliau yang berhasil menjadi perhatian daerah lain:

    1. Menciptakan layanan kesehatan 24 jam ‘mobile ambulans’
    Nurdin berhasil menghadirkan ambulans yang merupakan modifikasi mobil Nissan Elgrand yang merupakan hibah dari pemerintah Jepang‎. Ambulans itu terbilang canggih dan bisa disebut rumah sakit berjalan lantaran fasilitasnya yang lengkap. Mulai dari alat pacu jantung, infus, oksigen, kelengkapan obat-obatan, hingga bisa melakukan operasi dan pelayanan persalinan bagi ibu melahirkan.

    Dengan pelayanan ini mampu menekan angka kematian ibu nol persen di kabupaten Bantaeng. Padahal dulu tingkat kematian ibu paling tinggi di kota ini, juga angka kematian akibat penyakit lingkungan dan persoalan gizi buruk. Dalam setahun ada 60 orang yang melahirkan dalam ambulans. Ternyata penyebabnya yaitu faktor kecepatan. Jasa pelayanan kesehatan ini punya respons time 20 menit dari panggilan.
    “Sejak 5 tahun lalu ketika ada masyarakat sakit, 24 jam cukup telepon 113, maka dokter, perawat hadir di rumah. Dan semuanya dilayani gratis didukung 20 dokter dan 24 perawat. “ — Nurdin Abdullah

    2. Akses pendidikan mudah dan berorientasi internasional
    Pendidikan gratis sampai SMA tanpa pandang status ekonomi. Semua anak didorong untuk belajar ke laur negeri dan bersaing mendapatka beasiswa LPDP dari pemerintah. Pemerintah daerah juga menyiapkan APBD untuk peningkatan bahasa untuk berkompetisi dalam mendapatkan beasiswa ke luar negeri. Jadi siapa pun yang mau memperbaiki bahasanya akan kita dibiayai. Les bahasa gratis, anak-anak SD kita sudah mulai bisa berbahasa Inggris.

    3. Infrastruktur yang memadai

    a. Penanganan banjir yang penuh dedikasi dan pengorbanan

    Bantaeng salah satu kabupaten di Sulawesi Selatan yang dulunya sering kebanjiran setiap hujan dan kekeringan saat kemarau. Bahkan Nurdin mendatangkan ahlinya dari luar untuk menangani masalah ini dan ikut turun ke lapangan setiap hujan untuk mengontrol sistem penanganan yang dibuatnya. Dalam mengatasi banjir ini, beliau mendapatkan banyak sekali tantangan, seperti didemo masyarakat tapi beliau cuek saja dengan prinsip ini demi kebaikan warga. Bukan itu saja, bahkan beliau mengeluarkan uang pribadinya untuk pembebasan lahan warga yang cukup mahal. Sungguh, pengorbanan yang luar biasa.

    b. Jika dulu kota Bantaeng sebagai kota tertinggal, mati dan tertinggal, kini Bantaeng menjadi kota hidup. Pantai seruni, Mantai Marina, dan beberapa objek wisata keren lainnya akhirnya mampu menjadikan kabupaten Bantaeng sebagai kota tujuan wisata, bukan hanya kota persinggahan saja.

    4. Menjadikan Bantaeng sebagai kota pertanian yang hidup dan makmur dengan berbasis teknologi

    Nurdin tidak pernah mau berencana untuk mengubah Bantaeng menjadi kota yang bergerak di sektor lain selain sektor pertanian. Karena memang dari sananya masyarakat Bantaeng lebih suka bertani. Dimana sebagian hasil pertanian diekspor ke Jepang dan Cina. Hanya saja di tangan Nurdin, pertaniannya diubah menjadi maju dan canggih dengan berbasis teknologi. Sehingga pendapatan masyarakat terus meningkat.
    “Bayangkan, dengan menanam bawang yang harganya Rp 10 ribu per kilogram, jika panen 10 ton bisa sampai 100 juta, itu dalam waktu tiga bulan. Nah, kalau jadi pegawai dengan gaji Rp 2,5 juta, satu tahun hanya Rp 30 juta. Jadi, kita harus membuat masyarakat pertanian bergairah, caranya dengan kepedulian dari pemerintah.” — Nurdin Abdullah,

    5. Birokrasi yang tersistem dan sejahtera

    Dalam pemerintahannya, Nurdin Abdullah lebih memilih membangun sistem. Prinsipnya, setahun dua tahun boleh bergantung pada bupati, tapi tahun ketiga kita harus bergantung pada sistem yg kuat.
    “Triliunan uang investor masuk ke Bantaeng tanpa ada pungutan sepeser pun. Kita menerapkan pelayanan one day service. Proses perizinan selesai dalam sehari tanpa pungutan. Investor kita jemput di bandara lalu kita antar sampai ke Bantaeng. Kta mengelola keuangan daerah secara terbuka dan transparan, buktinya tidak ada pejabat saya yang korupsi.” — Nurdin Abdullah

    Harapannya ke depan nanti, untuk 2018 nanti, kota Bantaeng akan bisa jadi Singapura mini. Nurdin ingin ciptakan kabupaten kecil, penduduk tidak besar tapi dengan uang yang besar. Beliau ingin menjadikan hidup di daerah itu nyaman, eselon II tunjangan Rp 50 juta, inginnya gaji PNS minimal Rp 15 juta, itu harapannya. Fantastis sekali, bukan?!!
    Orang ini programnya jauh lebih bagus daripada Ahok meski kinerjanya sama. Sama-sama jujur, total dan berdedikasi tinggi. Prinsipnya, menjadi pemimpin itu membutuhkan keteladanan. Pokoknya idolanya emak-emak remponglah. Sudah profesor, berprestasi, maju, baik, tidak takut teror, kerjanya nyata, manis lagi.

    Jadi tidak usah pesimis ketika Ahok dipenjara, biarkan Ahok beristirahat dulu. Ingatlah, masih banyak Nemo-Nemo lain yang perlu diperjuangkan. Karena gugur 1 tumbuh 1000. Seribu lilin yang dinyalakan merupakan harapan akan Indonesia yang lebih baik. Tanda bahwa masih banyak harapan dan nemo-nemo lain yang perlu dibantu untuk diangkat ke permukaan. Kalau sudah begitu, Ahok akan tertawa dan berkata, “Perjuanganku baru dimulai.”

    Maka mulai dari sekarang gencarlah menyuarakan orang-orang baik dan berintegritas di negeri ini. Jangan mau kalah keras dari suara kedzoliman. Inilah balas dendam terbaik.

    NKRI harga mati!

    Leave a Reply

    Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

  • - Copyright © Bersatu NKRI - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -