• Posted by : admin Lunes, Pebrero 27, 2017

    Ajobola.com , Ragam Informasi Terupdate seputar NKRI - Ga salah nih? Salah kayaknya. Masa Penista Agama malah diundang untuk bertemu dengan Raja Salman? Apa Sang Raja tidak takut didemo? Atau tidak dimandikan jenazahnya kalau wafat nanti karena sudah mengundang Ahok? Itu loh hukuman sosial yang diberikan para Pendukung Islam Radikal di Jakarta. Ah itu hanya gurauan atas semua tekanan-tekanan yang sedang marak dilakukan pada Ahok.


    Seperti terkena halilitar disiang bolong ketika saya mendapatkan kabar dari seorang teman bahwa Protokoler Pemprov DKI menerima surat dari Sesneg perihal undangan resmi dari Raja Salman kepada Ahok selaku Gubernur DKI Jakarta untuk bertemu pada tanggal 2 Maret 2017 nanti. Dalam hati saya berkata, kalau berita ini benar, berarti ada keberpihakan waktu pada Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Semuanya terjadi setelah Ahok resmi menerima kembali jabatan Gubernur yang selama 4 bulan dipegang oleh seorang Plt Gubernur pada tanggal 11 Februari 2017 lalu. Selama Plt Gubernur memegang tampuk Pemprov DKI, tidak ada satu pun kejadian penting yang terjadi kecuali penyusunan APBD yang memang sudah dijadwalkan.

    Kedatangan Raja Salman ditengah goncang gancing isu penistaan agama oleh Gubernur DKI Jakarta adalah satu dari rencana Tuhan Yang Maha Kuasa. Duta Besar RI untuk Saudi Arab dan Organisasi Kerjasama Islam atau OKI, Agus Mahfud Abegebriel, pada wawancaranya di TV ONE mengatakan bahwa pihak Kerajaan mengusulkan 3 tanggal untuk kunjungannya ke Indonesia dan mereka memilih untuk datang pada tanggal 1 Maret 2017 setelah kunjungannya ke Malaysia selesai dan akan dilanjutkan ke Jepang.

    Bapak Agus Mahfud Abegebriel menerima secara langsung konfirmasi dan kepastian kunjungan Raja Salman ke Indonesia pada awal Maret 2017 lengkap dengan susunan agendanya. Rancangan rencana kunjungan Raja Arab Saudi ini dilakukan sejak bulan Mei 2016. Hati Duta Besar kita sangat berbunga-bunga ketika menerima surat jawaban berkop warna hijau dari Raja Salman kepada Presiden Jokowi. Surat itu diawali tulisan “ila fakhamatil akh al-aziz Joko Widodo”, yang artinya “kepada yang mulia sahabat yang agung Joko Widodo”.

    Dalam rombongannya, Raja Salman didampingi oleh 2 orang Menteri yaitu Menteri Urusan Pelayanan Sipil dan Menteri Urusan Perkotaan. Hal-hal yang akan dibicarakan pada pertemuan yang direncanakan akan terjadi pada tanggal 2 Maret 2017 adalah seputar materi efektivitas birokrasi serta layanan publik.

    Seperti kita ketahui bahwa Ahok berhasil merubah wajah birokrasi Pemprov DKI Jakarta menjadi sangat efisien.   Raja Salman sendiri sebelum dinobatkan menjadi Raja, beliau menjadi Gubernur untuk jangka waktu yang sangat lama. Prestasi-prestasi Ahok banyak dibicarakan dikalangan Warga Negara Indonesia yang bermukim di Arab Saudi, terutama dimedia sosial  dan hal ini terpantau oleh pihak Kerajaan.

    Sepertinya status Gubernur DKI Jakarta sebagai terdakwa pada kasus Penistaan Agama tidak mempengaruhi pandangan Kerajaan Arab Saudi akan prestasi-prestasi yang telah Ahok raih selama menjabat menjadi Gubernur DKI Jakarta.

    Sebagai Pintu Gerbang Negara, sangatlah penting membangun dan menata Jakarta secara cepat, modern, dan profesial agar kesetaraan dengan kota-kota besar lain di dunia segera terwujud nyata karena semua Tamu Negara akan selalu transit di Jakarta.

    Hhmm, ini membingungkan saya. Disatu sisi, orang yang menyuarakan penolakan atas diri Ahok dengan dasar Penistaan Agama dan bahkan mengancam bahwa mesjid-mesjid mereka tidak akan menerima untuk memandikan Jenazah bagi Muslim yang mendukung Ahok, disisi lain kejadian demi kejadian seolah memperlihatkan pada kita pihak mana yang sebenarnya sedang melakukan kesalahan.

    Selama ini kita selalu disuguhi berita-berita yang menyangkut Ahok, selalu Jokowi yang dikambing hitamkan. Sampai ketika Ahok semobil dengan Jokowi menggunakan mobil RI 1 untuk mengecek proyek MRT pun nyinyiran dari gedung hijau langsung kita dengar. Tapi kali ini adalah Raja Salman! Seorang yang tidak mungkin bisa dibisiki atau dipengaruhi!

    Atau mungkinkah ini semua akibat dari penolakan atas sebuah permintaan maaf yang sudah Ahok sampaikan?

    Saya tidak tahu, yang pasti pihak Protokoler Pemprov DKI sudah menerima surat dari Sesneg mengundang Ahok secara resmi selaku Gubernur DKI Jakarta untuk bertemu dengan Raja Salman dalam satu sesi acara resmi kenegaraan pada tanggal 2 Maret 2017.


    Leave a Reply

    Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

  • - Copyright © Bersatu NKRI - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -