• Posted by : admin Lunes, Mayo 15, 2017

    Seruan ketidakpuasan terdengar menyakitkan. Menandakan adanya hal yang salah dipaksa benar. Masyarakat dihinoptis ajakan menyesatkan. Kata santun, lembut, ramah dan budaya lokal dianggap ketinggalan jaman. Kebencian mengalir deras bagai banjir yang tak bisa dibendung. Ajakan radikal anti keberagaman, persatuan dan  kebersamaan lantang disuarakan.

    Jalan, rumah ibadah, dan Youtube dipilih jadi tempat subur menabur bibit kebencian. Rizieq FPI tampak kesetanan berkoar-koar bagai orang tak waras sebagai pelakunya. Ia sengaja menguji pengaruhnya dengan hal yang tak lazim, gila dan aneh. Saat libido kebenciannya memuncak, ia berdoa agar orang yang dibencinya menderita di dunia dan akhirat.


    Jubah dan sorban sebagai peradaban Arabnya tak lepas dari tubuhnya ketika ia berteriak-teriak memberitahukan dirinya sebagai orang hebat dan pemilik kebenaran. Ia merasa dunia hanya untuk dirinya.

    Bila diperhatikan dengan akal sehat, Rizieq tidak hanya ingin berkuasa atas manusia, namun ia ingin menjadi Tuhan seperti halnya Firaun yang menginginkan semua orang tunduk dan menyembahnya.

    Apa untungnya pemerintah membiarkan orang SARAf seperti Rizieq. Ia hanya kebal perasaan. Ia bukan ahli agama, tapi sakau agama dan kesurupan Tuhan. Kalau benar-benar dia ahli agama pasti akan berperilaku sopan, lembut dan ramah. Tapi yang terjadi adalah sebaliknya, ia sulit hidup berdampingan dengan perbedaan, menghalalkan segala cara, dan menjual kesucian agama demi kepentingan pribadi.

    Rizieq FPI adalah sosok anti sosial. Orang tak bertuhan dimusuhi. Orang beda agama disebut kafir. Orang seagama dengan dirinya tapi beda aliran disebut sesat. Seagama tapi beda pendapat disebut pengkhianat. Nampaknya Rizieq ingin dikultuskan melebihi Nabi dan  hidup sendiri untuk memuaskan kerakusannya.

    Rizieq FPI pulanglah, Ahok sudah di penjara. Ente perlu belajar pada Ahok, sekalipun tidak salah, tetapi tetap tunduk pada proses hukum, bahkan Ahok dari balik jeruji ia menghimbau pendukungnya agar menghormati hukum.


    Pulanglah, hadapi proses hukum, percuma ente menunggu langit runtuh. Bukankah ente pernah berujur agar Ahok patuh pada proses hukum? Sekarang ketika giliran ente bermasalah hukum, ente menghindar dari proses hukum. Pikiran ente benar-benar tak waras.

    Ente tak perlu takut, Ahok sudah dipenjara, 7000-an bunga telah dibakar oleh demonstransi buruh, lilin yang dinyalakan sudah mati, kini tinggal Firza Huzein dan sejumlah laporan kasus hukum tentang  ente ke polisi menunggu.

    Ente tak perlu gentar. Banyak orang membelamu. Di DPR ada duo F (Fadli Zon dan Fahri Hamzah). Kalau ente dikriminalisasi secara politik, jangan takut, ada Prabowo. Bukankah Prabowo telah mengakui bahwa ente adalah seorang pemberani? Mengapa harus takut? Prabowo kan macan Asia. Ada juga orang hebat jalanan lainnya membela ente sepert si tua Amien Rasis eh Rais, Aa Gym, Din Syamsudin, dan kawan-kawan ente yang sama-sama gilanya.


    Siapa tak kenal keberanian ente? Mulai dari Presiden, Menteri, sampai pejabat level bawah ente berani hina,  caci maki dan rendahkan kewibawaannya. Dua surat panggilan Polda Metro Jaya ente tak diindahkan. Bahkan ente di YouTube dengan enteng menghina Irjen Mochamad Iriawan, Kapolda Metro Jaya, dengan sebutan, “Pangkat Jenderal otak Hansip.”

    Keberanianmu membuat ente jadi panutan dan ditokohkan dikomunitasmu, sekali lagi hanya di komunitasmu, atau kelompokmu, karena kami tak mau mengikuti contoh perilaku burukmu. Ente hidup di Indonesia tapi tak mau menerima Pancasila sebagai dasar negara. Ente hidup di Indonesia, tapi menghina mata uang rupiah. Ente hidup di Indonesia, tapi menghina budaya Sampurasun dengan sebutan campur racun.

    Rizieq FPI, ente bukan nabi, bukan Tuhan, juga bukan orang besar dan hebat. Sebenarnya ente hanya sebesar gelembung sabun mainan anak-anak. Maksudnya gelembung sabun jadi besar dan terbang tinggi karena ditiup. Sekarang gelembung sabun itu sudah sampai pada  batas ambang meletus. Ente mau lari kemana? Ke Arab sudah diketahui, ke Malaysia sudah terlacak, kecuali ke planet Mars.

    Kalau masih cinta Indonesia, pulanglah, Firz Huzein dan kasus-kasus hukum ente yang lainnya sudah menanti. Saya menjamin ente pasti masuk penjara menyusul Ahok. Di penjara pasti akan tercipta sejarah bahwa dua musuh dunia hitam-putih saling jabat tangan dan bicara.

    Leave a Reply

    Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

  • - Copyright © Bersatu NKRI - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -