• Posted by : admin Martes, Mayo 2, 2017


    Benar atau salah dalam dunia politik seolah menjadi sesuatu yangt sangat sulit dipilah atau dibedakan. Pada satu titik, kesalahan bisa berubah menjadi kebenaran demikian juga sebaliknya, kebenaran bisa menjadi sebuah kesalahan.Berita tentang salah satu pemain pilkada DKI Jakarta, yaitu Sandiaga Uno terkait isu chatt mesranya dengan  beberapa artis cantik, salah satunya Marcella Zalianty (sumber DI SINI ) kembali menjadi menu hidangan yang disajikan oleh media di negara ini.

    Mengamati panggung politik di negara ini, khususnya di sekitar pilkada Jakarta, masyarakat disuguhi aneka “Menu Hiburan” yang sangat bervariasi. Ada debat yang kadang seperti panggung komedi, ada juga yang terkadang mangkir, ada pertandingan program yang tidak seimbang, ada perebutan massa dengan 1001 macam cara, ada yang menggunakan cara elegan dan juga ada yang menggunakan cara-cara kotor.

    Terkait cara-cara kotor, di dalam panggung politik itu semua  bisa dianggap wajar. Dan dalam pilkada ini ada yang menarik dengan gaya sama terjadi di putaran pertama dan putaran kedua ini. Dua hal ini adalah isu seksual yang menjadi bumbu sekitaran pilkada. Jika di putaran pertama isu seksual dalam bentuk beredarnya chat “luar biasa mesra” antara boss FPI, Riziek Shihab  dengan Firda Husein, kali ini, menjelang detik-detik pilkada putaran dua, kembali muncul isu serupa dengan tokoh utama hampir sama.

    Pada isu pertama di sekitar pilkada putaran pertama, selain Riziek Shihab dan Firda Husein ada tokoh misterius dalam diri Anonymous. Dan meskipun misterius namun mendadak Anonymous ini begitu dipercaya masyarakat dan informasi dari hasil invertigasinya selalu ditunggu khalayak. Pada isu yang kedua ini tokoh Anonymous masih menjadi sentral sementara tokoh lain berubah. Pada isu kali ini peran Riziek Shihab dan Firda Husein digantikan oleh Sandiaga Uno dan Marcella Zalianty (Sumber DI SINI ).

    Kembali ke pernyataan saya di awal tulisan ini, yaitu terkait kebenaran. Maka akan menjadi menarik untuk dianalisa  dari sisi yang berbeda terkait isu perselingkuhan ini. Jika di putaran pertama munculnya isu perselingkuhan dalam bentuk beredarnya chatt super mesra yang menghantam Riziek Shihab yang diketahui masyarakat sebagai pendukung paslon 1 dan akibat dari isu ini paslon 1 tergelincir masuk kotak, apakah isu yang kedua ini, yang menyerang Sandiaga Uno juga akan menuntunnya ke kotak?

    Menurut saya, apa yang dilakukan oleh sosok Anonymous adalah cara yang tidak elegan. Menyerang sisi pribadi seseorang dan kemudian melemparkannya ke “pasar bebas” adalah tindakan yang kurang beretika. Namun inilah fakta yang terjadi di sekitar panggung politik negeri ini. Kekurangdewasaan berpolitik menjadikan semua orang berpikir bahwa demokrasi adalah kebebasan yang sebebas-bebasnya. Saking bebasnya maka menyerang harga diri lawan politiknyapun dianggap sah dan wajar. Saya tidak menuduh bahwa Anonymos ada di kubu pasangan calon tertentu, namun apa yang dilakukannya bukan merupakan teladan atau pendidikan yang baik untuk masyarakat. Meskipun Anonymous itu netral namun isu yang diangkatnya (meskipun nantinya benar) sudah menguntungkan kubu politik tertentu di kontes pilkada DKI Jakarta.

    Kembali ke isu chatt percakapan yang dituduhkan sebagai signal perselingkuhan  antara Sandiaga Uno dengan Marcella Zallianty, jika itu benar,  maka ada kemiripan antara Sandiaga Uno dengan Riziek Shihab. Kemiripan itu adalah semangat menyala dan selalu berteriak tentang kebaikan moralitas dan juga ahklak. Sebelum isu chattnya dengan Firda Husein masyarakat bisa melihat betapa garangnya Riziek Shihab memimpin demo, berkomentar di media dan juga memprovokasi masyarakat.

    Namun ketika Anonymous menggulirkan isu itu, sekitaka terdiamlah si Riziek Shihab. Demikian pula dengan Sandiaga Uno, selama ini dia begitu bersemangat dalam kampanye demi kemenangannya, berkeliling menemui masyarakat Jakarta, meneriakkan program-programnya, menjajinkan aneka pembaharuan untuk Jakarta meskipun terkadang tidak rasional. Benar-benar sangat mirip dengan yang dilakukan oleh Riziek Shihab. Apakah hal yang demikian akan terjadi juga terhadap Sandiaga Uno? Baik kalau kita tunggu sembari melihat perkembangannya. Namun dampak ke pilkada putaran dua pasti akan sangat signifikan.

    Jika memang apa yang beredar di youtube itu benar (LINK), maka semestinya Sandiaga Uno mawas diri untuk menahan diri terjun ke panggung pilkada demi menjadi pelayan publik. Karena pada saatnya, masyarakat akan melakukan penilaian dan sekaligus  juga penghukuman meskipun hukumannya bersifat sosial. Namun jika isu itu hanya fitnah belaka, kita mesti menyadari sudah terlanjur ada korban, baik di pihak Sandiaga Uno maupun Marcella Zalianty. Bisa dibayangkan betapa malu keluarga mereka berdua, dan butuh waktu lama untuk  memulihkan nama baik mereka.

    Di era tekonologi komunikasi ini, semua bebas mendapatkan informasi dan karenanya masyarakat juga bebas mengakses informasi. Oleh karena ini, meskipun benar dan salah terkait isu perselingkuhan itu  belum ada kepastian, namun masyarakat sudah terlanjur mendengar dan mengetahui. Masyarakat di jaman postmodern ini adalah tipikal masyarakat pragmatis yang enggan berpikir lebih dalam sehingga informasi atau asumsi sering dianggap sebagai sebuah kebenaran. Itu bisa dilihat jejak-jejaknya di sekitar demo berjilit-jilit terhadap isu penistaan agama oleh Ahok. Masyarakat cepat terpengaruh informasi tanpa menyaring kebenaran informasi itu dan hal yang sama akan menimpa Sandiaga Uno. Dia akan “menikmati” akibat dari isu chatt mesranya itu terkait pilkada DKI Jakarta putaran dua.

    Isu perselingkuhan di sekitar pilkada bisa dibaca dengan banyak sudut pandang, namun yang pasti dua, positip dan negatip. Jika memang apa yang menimpa Sandiaga Uno itu hanya sekedar isu dan karena kebenarannya tidak ada maka itu adalah fitnah dan itu menggagalkan harapan Sandiaga Uno menjadi wakil gubernur, maka ke depan model-model demikian akan semakin marak.

    Di manapun pilkada di negeri ini, akan menggunakan segala cara memenangkan pertarungan dengan keji dan tidak manusiawi. Namun jika memang isu itu benar dan kemudian mengakibatkan kegagalan Sandiaga Uno menjadi wakil gubernur DKI Jakarta, kiranya itu menjadi pelajaran untuk siapa saja. Jangan pernah bermain-main dengan dunia perselingkuhan karena cepat atau lambat semua akan terbongkar.

    Leave a Reply

    Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

  • - Copyright © Bersatu NKRI - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -