• Posted by : admin Linggo, Mayo 14, 2017


    Panasnya PILKADA sudah mulai usai, meski tensinya masih tetap tinggi. PILKADA DKI ini menyisahkan banyak sekali pekerjaan rumah bagi semua kita untuk diselesaikan terlebih pihak kepolisian. Ada segudang kasus yang mesti diselesaikan. Ada satu orang yang dilaporkan tak kurang dari 11 kasus. Masuk rekor MURI nggak ya?

    Saya tak hendak berbasa-basi sebab ada pertanyaan besar dalam hati saya, pertanyaan yang sama itu jugalah hadir pada judul tulisan di atas yaitu kapan Rizieq (pantang saya menyebutnya habib) ditangkap? Jangan main-main dengan hukum karena tidak boleh ada satu orangpun dibiarkan lolos dari bidikan. Ini sudah menjadi sorotan.

    Ketika Ahok difitnah dan ‘dipaksa’ duduk sebagai tersangka pada sidang yang berlarut-larut dan sangat melelahkan itu, padahal sidang itu sendiri sampai di penghujung belum sanggup membuktikan bahwa Ahok memang terbukti bersalah, masakan seorang Rizieq bisa terbang bebas seenaknya? Siapa dia?

    Lalu kemudian Anda mungkin bertanya apa kesalahan Rizieq? Loh sampeyan yang masih bertanya mesti banyak baca kayaknya. Kasusnya banyak orang ini. Supaya bumi tidak semakin datar, mungkin sudah waktunya kita untuk kembali diingatkan apa-apa saja kesalahan Rizieq. Setuju? Jangan bilang nggak, pokoknya setuju saja lah, ntar dapet sepeda kalau stok sepedanya sudah nyampe.

    Begini. Pertama, bagi saya dia (Baca: Rizieq) itu provokator dan pemecah belah nomor wahid. Maaf saja, nggak ada yang bisa bantah fakta itu, iblis pun nggak. Silakan Anda nonton semua rekaman orasi Rizieq termasuk ceramahnya dimana-mana itu, lalu simpulkan sendiri apakah dia layak atau tidak disebut provokator? Pasti jawabannya sangat layak. Hampir semua ceramahnya memprovokasi umat.

    Bahkan dalam orasinya di depan umum dia dengan mudahnya bisa seenak perut buncit dewe teriak-teriak “bunuh” dan “gantung”, kurang bukti apalagi coba kepolisian untuk menahan orang ini. Mengancam dan memprovokasi orang untuk bertindak sadis dan kejam adalah bukti awal seseorang dapat dijadikan tersangka. Dia menghina seseorang juga berulang kali dalam ceramahnya dengan menyebut ‘kutil ba**’.

    Terus apa lagi? Banyak. Kasus sangat panas berupa sex chat dia dengan Firza yang menurut kepolisian sudah mulai sampai pada titik terang benderang, jadi kalau begitu tunggu apa lagi?

    Kalau dia umpamanya ‘lari’ ke luar negeri dengan alasan apapun, polisi harus bisa paksa dia pulang. Jeruji besi rasanya lumayan sanggup untuk membuatnya jera. Kalau dia nggak bisa dipaksa pulang lalu bagaimana? Ya masak sih nggak bisa dijemput paksa.

    Kalau tetap nggak bisa dipaksa, ya sudah, biarkan saja dia di luar sana tapi coret segera kewarganegaraan Indonesianya, biarkan dia balik ke negara asal nenek moyangnya dan nggak balik-balik bikin Indonesia tambah kacau. Keberadaannya di negeri ini bikin kacau dan jadi nggak karu-karuan sebetulnya. Jadi biarkan dia di sana, ceramah dan koar-koar saja di sana bila perlu bergabung saja jadi anggota ISIS siapa tahu diangkat jadi Imam besar ISIS kan lumayan tuh karir.



    Orang yang banyak kasus kayak Rizieq ini memang sudah sepantasnya diperiksa serius sama kepolisian. Makin diberi hati makin menjadi-jadi. Nggak ada kapok-kapoknya ini orang.

    Bagaimana kabar kasus ucapannya yang mengatakan bahwa ada lambang palu arit di uang baru cetakan BI? Meski kata berita Rizieq bilang bahwa itu bukan dirinya, sebuah pernyataan paling lucu tidak hanya sedunia tetapi sealam semesta  raya, masak dia nggak kenal dirinya sendiri sampai-sampai mengatakan bahwa orang dalam video tersebut bukan dirinya?

    Kemudian kasus penghinaan Rizieq terhadap Pancasila, kok nggak terdengar kabarnya lagi? Apakah karena dia menyebut dirinya ulama maka ia bisa bebas dari tuntutan hukum? Jangan pernah katakan “iya”. Siapapun dia adalah sama di mata hukum. Termasuk si Rizieq. Ini jelas. Amat jelas. Ulama sekalipun sama sekali nggak haram untuk diperiksa, dituntut, dan atau dihukum.

    Masih belum puas? Saya juga belum. Masih banyak kasus penistaan yang dilakukan Rizieq yang masih ngegantung entah kenapa. Laporan terhadap dirinya oleh karena penistaan agama Kristen beberapa waktu yang lalu pun, gaungnya hilang sama sekali bagai ditiup angin puting beliung. Rasa-rasanya  provokator ini bebas bicara dan berkata apa saja yang dia mau, terkesan dibiarkan gitu.

    Apa kabar juga kasusu penghinaan dan penistaaan Rizieq terhadap pecalang di Bali, kok jadi memble? Orang semacam Rizieq mestinya jangan dikasih hati dong ya. “…Makan buah asem-asem rasanya, itu namanya buah kedondong. Lihat Rizieq kagak ditahan-tahan, asem bener, ya iya dong!…”

    Banyak kasus dia. Kalaupun dia berhasil diperiksa nantinya janganlah hanya sekedar diperiksa. Ingat, sudah tiga kasus dia diperiksa, sex chat ini kemungkinan adalah yang ke empat, tetapi hasil pemeriksaan belum tuntas tas tas tas…… Segera tuntaskan saja supaya nggak jadi polemik di kemudian hari.
    Pesan saya buat Rizieq, janganlah kau sombong dan takabur merasa diri menang oleh karena polisi belum menangkapmu. Tupai yang pandai melompatpun bisa jatuh juga, dan kau bukanlah seekor tupai bukan? Polisi masih jauh lebih pintar, jadi janganlah kau coba macam-macam terus. Ada ujar-ujar keren yang berkata | segala sesuatu akan indah pada waktunya |. Polisi tentu tahu waktu yang tepat untuk menciptakan ‘keindahan’ itu. Percayalah, kawan.

    Kerap kesombongan dan tinggi hati menjadi salah satu pemicu seseorang merasa diri kuat dan dapat menang dalam segala hal, dan atas banyak perkara. Tuhan tidak buta. Tuhan juga tidak tidur. Apa yang Anda tabur itulah jua yang akan Anda tuai.

    Muhammad Ali pernah dianggap sebagai petinju kelas berat terbesar sepanjang masa. Ia memenangkan 56 gelar juara dari 61 pertarungan professional yang diikutinya. Ia juga telah memukul KO lawannya sebanyak 37 kali. Pencapaian yang sungguh luar biasa. Semboyannya yang luar biasa masyhur adalah ini: “Akulah yang terbesar!”

    Suatu hari, Ali duduk di dalam pesawat terbang menuju suatu tempat. Di dalam pesawat, selagi ia duduk, seorang pramugari lewat menyusuri lorong dimana Ali duduk. Setibanya di dekat tempat duduk Ali, pramugari ini meminta Ali dengan sangat sopan untuk segera mengenakan sabuk pengaman.

    Apa kata Ali?  “Hemmm”, sang juara legendaris ini malah menyeringai lalu berucap lantang, “Superman tidak memerlukan sabuk pengaman!” Pramugari yang mendengar ucapan itu tersenyum manis dan menjawab pelan, “Superman juga tidak membutuhkan pesawat terbang.” Ali pun memasang sabuk pengamannya. Negara tidak boleh kalah. Negara tidak akan kalah.

    Nah, Rizieq yang kurang terhormat, Anda bukan tupai bukan juga superman jadi bersiaplah. Just fasten your seat belt, kenakan sabuk pengamanmu. Kenapa? Sebab segala sesuatu akan indah pada waktunya. Bagaimana Pak Polisi, siap bikin sesuatu yang ‘indah’? Siap 86!

    Leave a Reply

    Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

  • - Copyright © Bersatu NKRI - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -