• Posted by : admin Huwebes, Mayo 4, 2017


    Bersatu NKRI - Kring!!!. Pada 23 September 2016 dini hari, tepatnya pukul 02.00 WIB telepon genggam Ketua Umum PPP Romahurmuziy (Romi) berdering. Muncul nama Wakil Presiden Jusuf Kalla di layar ponsel selebar 4,7 inchi itu.

    Saat itu, JK tengah berada di Caracas, Venezuela untuk sebuah kunjungan kerja. Melihat yang menghubungi adalah seorang Wakil Presiden dan tokoh politik yang dihormati, Romi pun mengangkat telepon genggamnya.

    Padahal saat itu dia tengah berada di salah satu ruangan di kediaman Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono di Cikeas, Bogor, Jawa Barat.

    Selain Romi dan SBY ada juga Ketum PKB Muhaimin Iskandar serta Ketum PAN Zulkifli Hasan. Dari seberang telepon, JK mengabarkan kepada Romi bahwa Ketum Gerindra, Prabowo Subianto bisa menerima Anies Baswedan sebagai calon gubernur dan Sandiaga jadi Cawagub.



    Prabowo yang di kalangan elite politik biasa dipanggil dengan '08' menerima duet Anies-Sandi dengan syarat PPP bergabung. Saat JK menelepon Romi, PPP bersama PAN, PKB dan Demokrat baru saja mencapai kata sepakat untuk mengusung Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni.

    "Sempat sesaat sesudah kita ambil putusan di Cikeas sekitar jam 2 dini hari tanggal 23 September 2016, saya ditelepon pak JK yang sedang di Caracas, menginfokan bahwa Anies-Sandi bisa diterima oleh 08 asalkan PPP bergabung," kata Romi saat berbincang dengan detikcom, Kamis (4/5/2017).

    Kepada JK, Romi menyampaikan bahwa keputusan sudah diambil oleh PPP, PD, PKB dan Demokrat. Secara politik keputusan itu tak mungkin untuk dibatalkan. "Yang saya terima jawaban, Pak JK adalah beliau memahami keputusan itu," tutur Romi.

    Dikonfirmasi terpisah, Wapres JK menegaskan tidak melakukan intervensi atas pilihan Ketum Gerindra Prabowo Subianto yang mendukung pencalonan Anies Baswedan saat itu.

    "Kalau orang berbicara, memangnya intervensi? Masak saya tidak bisa bicara? Kalau saya bicara sama Anda, intervensi nggak? Nggak, kan? Kalau orang berbicara kan boleh saja. Apa salahnya? Semua teman saya," kata JK di Istana Wapres, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (4/5/2017).

    Leave a Reply

    Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

  • - Copyright © Bersatu NKRI - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -