• Posted by : admin Sabado, Mayo 13, 2017


    Selasa, 9 Mei 2017 adalah hari berkabung nasional atas nama keadilan, kebhinnekaan, kemerdekaan dan kemanusiaan.

    Betapa tidak, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Gubernur Jakarta divonis 2 tahun penjara oleh sistem peradilan Indonesia yang menyatakan terbukti bersalah menodai agama.

    Pemimpin Berpikir Dan Berkarya. Pak Ahok, sebagai pemimpin administrasi kota Jakarta yang mengemban tugas pemerataan keadilan sosial bagi rakyat Jakarta, kamu telah berpikir mencari solusi-solusi masalah di Ibukota. Mulai dari pemenuhan hak warga Jakarta terbebas dari banjir, menjaga hak warga atas pengamanan sistem & pertanggungjawaban APBD, hak untuk tinggal di tempat yang layak bagi penghuni di sepanjang sungai Jakarta ke rusun yang manusiawi, hak mobilitas warga melalui penyediaan transportasi publik, hak untuk memperoleh pendidikan dengan menyediakan dana bagi siswa, hak untuk sehat dengan fasilitas kesehatan, hak untuk bebas dari kemaksiatan dan mengubah Kalijodo. Namun, hingga hari ini, kamu malah terkurung di penjara. Dimana adilnya, dimana keseimbangannya?

    Pemimpin Berbicara Untuk Membawa Hasil. Pak Ahok, sebagai pemimpin administrasi kota Jakarta, kamu menjalin komunikasi baik dengan wargamu, maupun dengan para begal dan rampok anggaran. Pada wargamu yang benar kamu berbicara lurus dan lugas, pada wargamu yang tidak lurus dan begal anggaran kamu bersuara keras, bahkan kamu sudi menyamakan dirimu sebagai anjing penjaga uang rakyat. Kamu menggonggong dan menyalak tanpa lelah menjaga uang rakyatmu. Namun, setidaknya kamu transparan tak ada yang kau sembunyikan. Kamu akuntabel soal uang bahkan soal hukum pun kamu patuh sampai hari ini, tanpa berontak kau dekami itu penjara sampai hari ini. Dimana adilnya, dimana pantasnya?

    Pemimpin Berbusana Mengekspresikan Budaya. Pak Ahok, selain kamu ganteng (maksudnya lebih ganteng kamu daripada saya), kamu juga gemar memakai baju batik. Bahkan batik pun menjadi busana yang menemanimu menempuh jalan perjuanganmu. Pada hari penting dan genting dalam hidupmu, kamu memilih Batik membalut badan, memancarkan aura keadilan dan menentramkan batinmu.

    Pak Ahok, terima kasih sudah memakai busana batik, asli Indonesia, karya besar kebudayaan NKRI. Kini Batik memiliki makna baru sebagai Simbol Perjuangan Keadilan dan Kebenaran. Batik sebagai busana pemimpin satria berjiwa Bhinneka Tunggal Ika.

    Leave a Reply

    Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

  • - Copyright © Bersatu NKRI - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -