• Posted by : admin Lunes, Mayo 8, 2017


    Usai berjuang menuntut haknya, termasuk berunjuk rasa dengan mengubur diri, petani Telukjambe sekarang dijanjikan mendapatkan lahannya. Presiden Joko Widodo adalah pihak yang turun tangan melalui Menterinya mencarikan solusi. Kini petani Telukjambe bersyukur

    Peran pak Jokowi yang memperhatikan rakyatnya ini sangat perlu kita apresiasi, tidak main-main 2 Menteri diturunkan untuk menyelesaikan permasalahan ini.

    Mengkutip dari berita:

    “Alhamdulillah sudah ada solusi. Presiden menugaskan dua Menteri untuk menyelesaikan konflik antara petani dan perusahaan,” kata Ketua Umum Serikat Tani Telukjambe Bersatu, Maman Nuryawan, kepada detikcom, Minggu (7/5/2017).

    Pak Presiden menurunkan langsung 2 Mentri yaitu Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional Sofyan Djalil serta Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar.

    Mendegar solusi ini lantas para petani yang diwakilkan oleh serikat tani merasa bahagia sekali, mereka merasa jaminan ini sudah sesuai dengan apa yang mereka inginkan.

    “Walaupun belum di tangan, sudah sesuai yang kami harapkan. Jokowi memberikan hak atas tanah untuk petani,” kata Maman.

    Indonesia Sangat Luas

    1,905 juta km² luas Indonesia yang dihuni oleh 257,6 juta jiwa. Permasalahan itu akan selalu muncul tiap harinya, karena memang manusia tempatnya masalah, bukan manusia namanya kalau tidak membuat masalah.

    Masalah tidak bisa dihindari, tapi bisa diminimalkan, dan juga tentunya bisa diatasi.

    Jangan beban masalah setiap jiwa di seluruh Indonesia, dibebankan kepada orang nomor 1 di Indonesia saja, kita ini hidup bermasyarakat, hidup dalam tatanan sosial dalam istilah “hidup bergotong royong”, Pak Presiden Joko Widodo tidak sendiri, pak Jokowi mempunyai tim, dan juga Pemerintah Daerah yang harusnya siap untuk berkontribusi menyelesaikan masalah yang ada ditiap daerah.

    Kembali ke pokok permasalahan bahwa masalah itu bisa diminimalkan, kalau mengambil contoh masalah kebanyakan dari rakyat, biasa seputar etika, moral, perilaku, dsb, oleh karenanya itu pendidikan memang sangat diperlukan untuk meminimalkan masalah “Kebodohan” yang makin akut terlihat.

    Kalau sudah terlanjur bodoh, semua juga tetap bisa diatasi dengan dipenuhinya jawaban dari setiap  masalah yang ada, tapi ingat semua butuh proses, tidak bisa seperti sihir yang hari ini meminta, semenit berikutnya selesai. Buat anak saja melakukannya semalem, tapi menunggu prosesnya 9 bulan bukan? Tidak ada yang instan selain mie instan dalam kemasan.

    Selain itu, budayakanlah meminta pertolongan pada Kepala Daerahnya masing-masing terlebih dahulu. Belajar mandiri untuk menyelesaikan suatu permasalahan daerah dengan Kepala Daerahnya sendiri harus dilakukan, karena itu menunjukan sikap yang baik sebagai rakyat, beda memang ceritanya apabila Kepala Daerah yang menjabat itu bermasalah, tidak mempunyai niatan untuk berkontribusi untuk rakyat, sangat disayangkan memang apabila mereka masi menjabat di era keterbukaan seperti saat ini.

    Permasalahan ini Bukan Era Jokowi

    Petani menempati kawasan sejak 1962. Pihak perusahaan kemudian mengklaim sebagai pihak yang sah menduduki lahan seluas 791 hektare itu mulai 2012.

    Banyak kasus sepertinya yang terlihat dimasa Jokowi, tapi sebenarnya semua kasus-kasus itu dimulai sejak masa “Mantan,” semua permasalahan yang ada sebelumnya rata-rata semuanya sekarang dibebankan ke Pak Jokowi yang selanjutnya menjabat sebagai Presiden.

    Istilahnya yang mengkotori orang lain, yang membersihkannya pak Jokowi, sungguh tragis memang, tapi memang seperti inilah kenyataannya.


    Jadi seharusnya pihak yang dipertanyakan itu seharusnya adalah orang terdahulu ya, atau juga termasuk sang Gubernur karena sudah menjabat selama hampir mau 10 tahun.

    Bangkitlah Indonesia

    Jangan rusak negara kita dengan kita sendiri sebagai masalah perpecahannya, dengan kita yang di isi oleh orang-orang berpaham dari luar yang berniat untuk merubah tatanan Indonesia.

    Mereka yang gemar melakukan provokasi atau hasutan untuk memecah belah persatuan, harusnya kita bisa sadar, bahwa apa yang mereka katakan, atau bahkan janjikan itu adalah suatu kebohongan.

    Pak Jokowi selalu dipertanyakan oleh mereka yang membenci “Hutang Pak Jokowi Lebih Besar”

    Jawaban untuk kalian adalah, buat apa pak Jokowi berhutang? Buat membangun infrastuktur untuk masa depan, buat meminimalkan masalah yang akan muncul apabila kedepan tidak dibangun hal-hal yang saat ini sedang pak Jokowi bangun.

    Semua infrastuktur yang dibangun tentunya akan berkesinambung dengan pendapatan yang juga akan bertambah, lapangan kerja yang juga bertambah, semua akan saling menguntungkan, dan hutang yang dipinjam tentunya pasti akan bisa dibayarkan.

    Mengambil bahasa paling sederhana agar kalian bisa mengerti, kalau misal kalian berniat membeli rumah, tapi tidak mempunyai dana tunai, apa yang akan kalian lakukan? Tentunya kalian akan berhutang bukan? Tapi kalian yakin akan mampu membayarnya karena kalian membutuhkan tempat tinggal.

    Begitu juga yang dilakukan oleh pak Jokowi, meminjam hutang untuk pembangunan Indonesia yang lebih maju, karena pak Jokowi yakin mampu membayarnya nanti.

    Sadarlah, Indonesia bukan seperti jaman dahulu yang rakyat ini tidak pernah digubris, bahkan diabaikan disetiap tempat di loket-loket pemerintah. Indonesia sudah maju, jangan kalian rusak.


    Sumber: seword

    Leave a Reply

    Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

  • - Copyright © Bersatu NKRI - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -