Linggo, Pebrero 5, 2017
Sam melaporkan Ahok dengan dua laporan sekaligus, yakni tuduhan menghina Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma'ruf Amin dan penyadapan ilegal terhadap alat komunikasi Susilo Bambang Yudhoyono.
Sam melapor ke Bareskrim pukul 10.30 WIB, dia datang bersama pengacaranya, Egi Sudjana. Sam mengaku juga membawa sejumlah bukti dalam laporannya.
"Saya bawa barang bukti, saya didampingi pengacara saya, Egi Sudjana," kata Sam di Kantor Bareskrim Mabes Polri, Gambir, Jakarta Pusat.
Menurut Sam, perkataan Ahok ke KH Ma'ruf dalam persidangan pada Selasa, 31 Januari 2017, telah menciptakan keresahan dan kegaduhan di masyarakat. Dan, dugaan penyadapan yang telah dilakukan pihak Ahok sudah sangat melawan negara.
Menurutnya, hak-hak masyarakat telah sangat dilanggar dengan adanya dugaan penyadapan terhadap SBY.
[ GABUNG SEKARANG BERSAMA AGEN BOLA SBOBET RESMI ]
"Penyadapan jadi bahaya bagi kita semua, banyak pihak. Yang kita pikirkan harus perlu hak angket, jadi masalah besar dalam negeri," ucapnya.Seperti diberitakan, dalam persidangan kedelapan itu, Ahok sempat melontarkan ucapan akan memperkarakan saksi-saksi dalam persidangan itu, yang memberikan kesaksian tidak benar atau berbohong.
Ucapan itu dilontarkan Ahok ketika mendapat kesempatan dari majelis hakim untuk menanggapi kesaksian yang diberikan KH Ma'ruf. Ketika itu, KH Ma'ruf dihadirkan ke persidangan oleh jaksa penuntut umum sebagai saksi fakta.
Namun, Ahok telah meminta maaf atas kegaduhan itu dan KH Ma’ruf juga telah memaafkan Gubernur DKI Jakarta nonaktif itu.
Untuk diketahui, Sam Aliano juga pernah melaporkan Ahok ke Bareskrim Mabes Polri pada Senin 21 November 2016. Saat itu, sam melaporkan Ahok karena tersinggung atas ucapan Ahok yang menyebut bahwa peserta aksi 411 mendapat bayaran Rp500 ribu.
Sam yang mengaku juga ikut dalam aksi itu pun tersinggung atas ucapan Ahok yang dimuat pada portal berita asing ABC News.
