• Posted by : admin Huwebes, Mayo 11, 2017


    Pentolan Front Pembela Islam (FPI) H Rizieq Shihab kemungkinan belum akan kembali ke Indonesia. H Rizieq memilih untuk memanggil anggota Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) ke Arab Saudi untuk menceritakan persoalan yang dihadapinya.

    “Wawancara untuk penyelidikan pelanggaran HAM yang dilakukan oleh rezim penguasa. Akan diwawancarai sebagai korban teror dan kriminalisasi,” kata Ketua Presidium Alumni 212 Ansufri ID Sambo alias Ustadz Sambo dihubungi CNNIndonesia.com, Rabu (10/5).

    Sambo mengatakan, rencana mengundang anggota Komnas HAM pada pekan depan. Sehingga, kata Sambo, Rizieq kemungkinan masih lama berada di Mekah.

    “Beliau rencananya akan lama di Mekkah, Insya Allah,” kata Sambo.

    Presidium Alumni 212 pada Senin (8/5) menyampaikan laporan dugaan kriminalisasi terhadap ulama kepada Komnas HAM. Sejumlah tokoh hadir dalam acara itu di antaranya adalah mantan Ketua MPR Amien Rais.

    Kasus dugaan kriminalisasi yang diadukan di antaranya kasus yang menyeret Rizieq dalam dugaan penghinaan simbol negara dan kasus dugaan pornografi.

    H Rizieq mangkir dari pemeriksaan di Polda Metro Jaya pada 25 April lalu. Saat itu polisi hendak memeriksanya terkait kasus dugaan pornografi dalam percakapan diduga dengan Firza Husein yang viral di media sosial.

    Alasan H Rizieq mangkir saat itu adalah melaksanakan umrah bersama keluarganya. Ada sekitar 18 orang yang ikut dalam rombongan umrah H Rizieq.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, polisi akan memanggil kembali Rizieq. Namun belum ditentukan waktu pemeriksaan H Rizieq.

    Perihal soal kehadiran H Rizieq dalam pemeriksaan, juru bicara FPI Slamet Maarif mengklaim pentolan FPI itu akan taat hukum.



    Zakir Naik juga enggan Pulang

    Dr Zakir Naik yang dikenal sebagai pendakwah kontroversial enggan kembali ke India untuk menjalani penyelidikan terkait dugaan terorisme. Bahkan ia terang-terangan mengakui, dirinya takut disiksa jika balik ke sana. Demikian seperti diwartakan kembali dari Tempo, Kamis (2/4/2017).

    “Saya takut disiksa,” ujarnya pada minggu ini. Seperti dilansir dari Free Malaysia Today, awal pekan ini, Zakir Naik kembali menegaskan dirinya bersedia diperiksa atas tuduhan menyebarkan propaganda terorisme yang sedang diselidiki otoritas India, tetapi ia hanya mau menjalaninya jika pengusutan dilakukan melalui telekonferensi.

    “Saya sudah mengatakan [kepada otoritas] bahwa akan menjalani wawancara melaluiSkype, telepon, ataupun konferensi video,” tuturnya.

    Ia kembali mengungkit bahwa jika ia pulang, ia beranggapan otoritas India hanya akan menyiksanya.

    “Jika saya pulang, mereka akan menyiksa saya. Buat apa saya pulang?” tutur pria yang telah menjadi penduduk tetap Malaysia selama lima tahun terakhir tersebut.

    Bahkan Zakir Naik mempersilakan pemerintah India mencarinya di Malaysia setelah mereka meminta bantuan Interpol terkait dengan investigasi terorisme terhadapnya.

    Leave a Reply

    Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

  • - Copyright © Bersatu NKRI - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -